Manfaat Dan
Kegunaan Pohon Jati (Tectona grandis)
Manfaat
Dari Akar Hingga Daun
Eksistensi pohon jati sebagai penghasil kayu kualitas nomor wahid sudah tidak diragukan lagi. Pohon jati memang sangat dikenal dengan hasil kayu yang indah, awet, tahan terhadap serangan rayap dan cuaca. Pohon dengan nama ilmiah Tectona grandis sp. ini mampu tumbuh hingga ratusan tahun dengan ukuran yang besar dan tinggi sekitar 40-45 meter.
Eksistensi pohon jati sebagai penghasil kayu kualitas nomor wahid sudah tidak diragukan lagi. Pohon jati memang sangat dikenal dengan hasil kayu yang indah, awet, tahan terhadap serangan rayap dan cuaca. Pohon dengan nama ilmiah Tectona grandis sp. ini mampu tumbuh hingga ratusan tahun dengan ukuran yang besar dan tinggi sekitar 40-45 meter.
Ciri-Ciri
Sebagai
pohon penghasil kayu nomor satu kelas dunia, jati memiliki ciri-ciri khusus.
Pohon tinggi besar dan lurus, memiliki lingkaran tahun, warna kayu coklat
kuning hingga cokelat kemerahan, bentuk daun elips dengan ukuran 60-70x80-100cm
untuk pohon muda dan akan mengecil saat pohon semakin tua berkisar 15x20cm,
daun berbulu halus dan menghasilkan warna merah darah jika diremas.
Selain
itu, kayu jati memiliki ciri khusus yang sangat unik. Hal ini pula yang membuat
jati dijadikan kayu berkualitas tinggi. Permukaan kayu jati memiliki zat serupa
minyak sehingga membuat kayu tampak indah tanpa harus divernis. Cukup diamplas,
berbagai furniture maupun barang berbahan dasar kayu jati akan tampak indah.
Terlebih, jika diletakkan di tempat beratap.
Kokoh dan
"Tahan Api"
Pohon
jati dapat dikatakan sebagai salah satu pohon yang paling peka terhadap
perubahan cuaca. Hal ini terbukti dengan pengguguran daun saat kemarau untuk
mengurangi penguapan melalui daun sehingga persediaan air tidak cepat habis.
Jati cocok tumbuh di area tanah agak basa yang memiliki pH 6-8, mengandung
kapur yang cukup banyak, mengandung fosfor, dan tidak terlalu tergenang air.
Jati
merupakan kayu yang sangat kokoh dan keras. Pengolahan kayu jati harus
dilakukan dengan telaten. Bahkan, para pekerja Inggris kala itu meminta upah
lebih jika harus membuat barang berbahan jati. Tak jarang, kekerasan kayu jati
mampu menghancurkan perkakas para pekerja. Kekokohan inilah yang membuat jati
digunakan untuk membuat kapal laut VOC pada abad ke-17.
Selain
digunakan sebagai bahan baku kapal-kapal laut, kayu jati digunakan untuk membuat
konstruksi berat. Misalnya, pembuatan rel kereta dan jembatan. Di lingkungan
rumah tangga, kayu jati digunakan untuk membuta berbagai furniture dan
konstruksi bangunan. Kayu jati dipilih karena memiliki ketahanan luar biasa dan
tahan terhadap perubahan cuaca serta serangan rayap.
Pohon
jati boleh dikatakan sebagai kayu pertama yang tahan terhadap api atau tidak
mudah terbakar. Hal ini terjadi karena jati memiliki kulit yang tebal. Tidak
hanya kulit pohon, buah jati memiliki kulit tebal serta dilindungi tempurung
cukup keras. Biji pohon jati tidak akan rusak saat terbakar karena hanya
tempurungnya yang terbakar. Bila tempurung biji rusak, jati akan mudah bertunas
saat hujan tiba.
Kegunaan
Pohon Jati
Selain
kuat, pohon jati memiliki banyak manfaat dari akar hingga daun. Berikut ini
beberapa manfaat pohon jati.
Akar
berguna sebagai pewarna. Sekitar abad ke-17, warga Sulawesi Selatan menggunakan
akar jati untuk mewarnai anyaman. Warna yang dihasilkan adalah kuning dan
kuning agak kecoklatan.
Pohon
jati berguna untuk membuat berbagai konstruksi berat dan furniture. Selain itu,
hasil seduhan kayu jati yang pahit dapat dijadikan sebagai penawar rasa sakit.
Ranting
pohon jati berguna sebagai bahan bakar kualitas satu yang menghasilkan panas
sangat tinggi sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap.
Daun muda yang diseduh maupun ditumbuk berguna sebagai
penawar rasa sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar