Jumat, 06 Maret 2015

CARA MEMILIH KAYU JATI

Memahami cara memilih kayu gelondong sangatlah penting, terutama bagi para pengelola industri permebelan. Sebab, jika ada kesalahan dalam memilih kayu gelondong, dampak yang akan dirasakan nantinya sangatlah besar dan berpengaruh pada keseimbangan mebel itu sendiri. Tidak jarang industri-industri permebelan gulung tikar hanya karena salah dalam memilih kayu gelondong ini. 


Untuk menghindari terjadinya hal yang demikian, berikut ini adalah cara memilih kayu gelondong atau kayu log yang penting untuk anda ketahui :


1. Pilihlah kayu yang bulat : Maksudnya adalah pilihlah kayu yang memiliki tingkat kebulatan yang baik ( hampir sempurna bulatnya ). Sebab, pada dasarnya bentuk fisik kayu gelondong atau kayu log memang bermacam-macam dan hampir tidak ada yang benar-benar sempurna tingkat kebulatannya, ada yang bulatnya tidak beraturan dan ada juga yang bentuk seperti buah belimbing yakni berbentuk bintang. 

Jika masih ada pilihan lainnya, sebaiknya kayu gelondong dengan bentuk fisik yang demikian jangan dipilih, sebab volume kayu yang didapat nantinya ketika kayu berbentuk belimbing tersebut diproses atau digergaji sangatlah sedikit, atau dengan kata lain hanya akan menumpuk limbah karena banyak bagian dari kayu yang tidak akan bisa digunakan dengan maksimal. 


Berbeda jika anda memilih kayu yang memiliki tingkat kebulatan yang baik, volume kayu yang dapat anda gunakan ketika kayu tersebut sudah diproses menjadi papan jelas lebih banyak alias lebih maksimal, mungkin hanya menyisakan sedikit limbah. Jadi memperhatikan tingkat kebulatan ini penting karena akan menguntungkan bagi ada ketika digunakan untuk membuat furniture nantinya.


2. Pilihlah kayu yang memiliki sedikit gubal ( baca
 
pengertian gubal kayu ). Kayu yang baik adalah kayu yang sedikit gubal, ketebalan gubal kurang dari 3 cm mungkin masih bisa ditolerir. Tapi jika bagian gubal pada kayu gelondong yang akan anda pilih sangat tebal, sebaiknya jangan anda pilih sebab kayu yang banyak gubal sangat rentan diserang rayap dan mudah keluar bubuk.

3. Pilihlah kayu yang memiliki sedikit gundukan pada batangnya. Sebab, gundukan pada batang adalah mata kayu. Mata kayu ini bisa dilihat nanti ketika kayu log tersebut sudah diproses. Kayu yang memiliki banyak mata adalah ciri-ciri kayu yang kurang baik, selain mengurangi keindahan pada tampilan kayu itu sendiri, kayu yang memiliki banyak mata ini juga memiliki kemungkinan pecah atau retak lebih besar. Disamping itu, biasanya kayu yang terdapat mata kayunya secara kurang kuat yakni mudah patah jika terkena beban.


4. Hati-hati pada kayu yang berlubang. Kalau kondisinya memungkinkan, sebaiknya anda hindari kayu yang berlubang meskipun lubangnya kecil. Tapi kalau memang tidak memungkinkan, anda harus pastikan jika lubang yang terdapat pada kayu gelondong tersebut tidak terlalu dalam ( dangkal ). Sebab, jika lubangnya dalam, jelas akan banyak kayu yang terbuang karena tidak bisa terpakai dan ujung-ujungnya hanya akan menumpuk limbah lagi.


5. Pilihlah kayu yang kering. Sebenarnya hal ini bisa anda abaikan sebab meskipun kayu gelondong tersebut masih basah, tapi nanti bisa dikeringkan dengan cara dioven ketika kayu tersebut sudah digergaji atau sudah diproses menjadi papan atau lembaran sirap.


6. Pilihlah tingkat kelurusan kayu sesuai dengan kebutuhan anda. Maksudnya, jika kayu yang anda pilih itu nantinya digunakan untuk membuat perabotan berbidang lebar dan lurus seperti lemari dan meja, sebaiknya anda pilih
 kayu gelondong yang lurus. Tetapi jika kayu tersebut nantinya anda gunakan untuk membuat perabotan yang memiliki banyak lekukan atau lengkungan, sebaiknya anda pilih kayu yang bengkok. Hal ini penting jika anda ingin memaksimalkan kayu yang anda pilih dan anda beli tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal ( minim limbah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar